Jayapura - Tanggal 2 Mei merupakan tanggal lahirnya Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara. Mewakili Dandim 1701/Jayapura Kolonel Hendry Widodo Kepala Staf Kodim Letkol Arm Mustapa Lara, S.T., M.I.P., mendampingi Pj Walikota Jayapura Dr. Frans Pekey, M.Si., pimpin upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-77 Tahun 2024.
Upacara bendera dalam rangka peringatan Hardiknas ke-77 tingkat Kota Jayapura tersebut, diikuti ratusan guru dan pelajar dari perwakilan sekolah-sekolah se Kota Jayapura, yang berlangsung di Lapangan PTC Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Kamis (2/5/2024).
Negara Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap tanggal 2 Mei. Hari Pendidikan Nasional adalah momentum penting untuk memperingati lahirnya semangat kebangkitan pendidikan di Indonesia.
Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Walikota Jayapura Dr. Frans Pekey, M.Si., menegaskan bahwa kemajuan dunia pendidikan di kota Jayapura harus terus di pertahankan. Dunia pendidikan harus menjadi pendidikan yang berkualitas, unggul dan mampu berdaya saing. Bukan hanya di tingkat nasional, akan tetapi juga internasional.
"Saya berikan apresiasi karena kita mampu dan terus mempertahankan kualitas pendidikan di kota Jayapura.
Tidak mudah mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Bahwa membuat perubahan semua itu membutuhkan perjuangan, " terangnya.
Pada kesempatan ini Frans Pekey menyampaikan terima kasih kepada para pengelola sekolah, baik yayasan maupun sekolah negeri, termasuk juga dinas pendidikan dan para peserta didik.
"Kepada semua unsur, termasuk komite sekolah, para orang tua murid dan seluruh masyarakat kota Jayapura, yang terus bersama-sama mendukung pengembangan dunia pendidikan di kota ini, " imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Staf Kodim Jayapura Letkol Arm Mustapa Lara menyampaikan bahwa penetapan Hardiknas sebagai hari nasional tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959. Tanggal 2 Mei dipilih karena merupakan tanggal lahirnya Bapak Pendidikan Nasional, yaitu Ki Hadjar Hadjar Dewantara.
"Ia dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap pemerintahan Pemerintah Belanda, terutama tentang pendidikan. Karena sifatnya yang kritis tersebut, Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan diasingkan ke Belanda bersama dengan Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo. Ketiga tokoh inilah yang dikenal sebagai Tiga Serangkai, " ungkapnya.
Ki Hajar Dewantara membentuk tiga semboyan yang diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia. Pertama, Ing Ngarso Sung Tulodo, yang berarti 'Di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik. Kedua, Ing Madyo Mangun Karso yang berarti 'Di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan Prakarsa dan ide. Ketiga, Tut Wuri Handayani yang berarti 'Di belakang, guru harus bisa memberikan dorongan atau arahan, tutupnya. (Redaksi Papua).